When

people walk away from you, let them go.
It just means that their part in your story is over.
Tony McCollum


Sekitar 2 tahun yang lalu salah satu sahabat gw pernah berkata bahwa hidup itu bagai roda yang berputar, demikian juga dengan hubungan antar manusia. Kadang kita bisa sangat dekat dengan seseorang, bahkan kita tau kapan orang itu "pup", apa yang dimimpikan dia semalam, apa yang ada dalam pikirannya dan semua yang membuat lu merasa jadi orang penting dalam hidupnya, dan sebaliknya. Lalu ia mulai menjauh, seakan-akan tidak terjangkau lagi. Tiba-tiba dalam sekejap, dari seseorang yang tau segalanya tentang dia menjadi orang yang tidak tau apa-apa lagi tentangnya. Dari seseorang yang selalu diberitahu pertama kali, menjadi orang yang tau akan apa yang terjadi pada dirinya lewat status2nya di dunia maya.

Dan kejadian ini terulang lagi, walaupun datangnya tidak tiba-tiba. Frekuensi berhubungan yang semakin jarang. Dari keinginan ingin sekali bertemu sampai ya sudahlah kalau memang tidak bisa bertemu. Dari sering memberi kabar, seperti sekedar mengajak makan sampai harus dipaksa untuk memberitahu sesuatu ketika ada suatu kabar. Tadinya gw pikir gw sudah terbiasa dengan ketidakhadirannya di samping gw. Tapi ketika titik itu tiba, gw tetap tidak bisa menerimanya. Gw jauh lebih terluka dari sebelumnya.

Sebelum terluka lebih jauh, gw harus merelakan dia menjauh dari gw. Karena ternyata seperti yang dikatakan Tony McCollum, bagian dia dalam hidup gw sudah selesai. Gw harus membiarkan menjauh dalam kehidupan gw, agar gw juga bisa melanjutkan hidup dan tidak terjebak dalam kenangan2 menyenangkan bersamanya. Karena gw sadar sekali bahwa gw tidak akan lagi mendapat perlakuan dan tanggapan yang sama seperti dulu.

When people walk away from you, let them go.
It just means that their part in your story is over.
Tony McCollum

2 comments:

intim said...

beginilah cinta, deritanya.....

Dria said...

huehehehe tapi ini bukan kisah cinta :D