Tahun ini gw cukup beruntung, bisa jalan-jalan ke tempat-tempat yang sebelumnya bahkan ga pernah bermimpi akan bisa tiba ke sana. Tapiiiiii sepulang dari perjalanan, pekerjaan paling malas adalah mengupload photo dan menulis perjalanan tersebut di blog ini. Bukan karena pertanyaan "EMANG ADA YANG MERHATIIN dan BACA?" terlintas di kepala, tapi lebih karena mengulang memori indah, dan bikin gw pengen ke sana lagi, lagi dan lagi. Tapi sayangnya situasi dan kondisi tidak memungkinkan.
Perjalanan pertama , dimulai pada pertengahan Maret tahun
ini. Perjalanan mengunjungi rumah Totoro, yup salah satu karakter dari animasi
Studio Ghibli, Studio Animasi favorit gw. Trip ke Jepang ini bukan
trip tiba-tiba, disiapkan dengan seksama setahun sebelumnya. Tentu saja dengan
menggunakan pesawat AIR ASIA, thanks karena maskapai ini semua orang bisa
melakukan perjalanan ke luar negeri. Perjalanannya berlangsung selama 5 hari di
sana *bentar ya booo, dan itu pun dipecah
menjadi dua kota utama - Kyoto dan Tokyo. Standar sih.
Karena penentuan kota baru dilakukan setelah memesan tiket,
dan beberapa alasan kami memilih mengunjungi Kyoto terlebih dahulu, tapi kemudian muncul problem utama : bagaimana caranya sampai
ke Kyoto tidak terlalu siang, sehingga kami bisa memaksimalkan waktu selama di
sana. Sementara kami sendiri tiba tengah
malam, dan kereta terakhir beroperasi pukul setengah satu pagi. Dan tempat penukaran JRP di airport baru buka
jam 7.45 pagi. Oh no, berarti kira-kira baru makan siang kami tiba di Kyoto,
kalau menunggu loket di airport buka. Jadi terpaksa kami berangkat ke shin yokohama yang
sudah buka pagi-pagi buta, pukul 5.30.
Rencana di buku, sudah tersusun dengan rapi dan (tampaknya)
sempurna :
- 23.00 tiba di Haneda Airport, urus bagasi dan imigrasi
- 00.01 menuju ke Stasiun Yokohama, nginep di sini untuk selanjutnya ke Shin Yokohama.
- 04.46 menuju ke Stasiun Shin Yokohama untuk menukar voucher JR Pass
- 06.00 dari Stasiun Shin Yokohama menuju ke Stasiun Kyoto dengan menggunakan Shinkansen Hikari.
ceritanya kedinginan abis
berusaha menghangatkan badan dengan menghembuskan napas dari dalam tubuh
Setelah beberapa menit mengikuti kursus singkat, kami berhasil masuk ke peron. Memandang ke seliling, di mana-mana ada tulisan
hiragana katakana dan kanji. Woogh, kami benar-benar di JEPAAAAAAAANG. Akhirnya
petualangan ini pun resmi dimulai.