[Paspor-part1] Membuat Paspor Tanpa Jasa Calo

Jadi rencananya, tahun depan, gw mau menghambur2kan keringat selama setaun ini ke negeri orang. Nah tentunya untuk mewujudkan hal tersebut, gw harus punya dokumen perjalan yang biasa kita kenal sebagai paspor.

Langkah pertama yang gw lakukan adalah :
  • Siapin scan-an untuk KTP, Kartu Keluarga, Akte Lahir/Ijasah/Surat Nikah *pilih salah satu. Ini untuk yang mau bikin baru, kalau mau perpanjang, tambahin scanan Paspor lama.
  • Scan-an harus berwarna hitam putih *digrayscale aja pake photoshop atau photo editing lainnya,  
  • Scan-an harus berbentuk jpg dengan ukuran maksimal sebesar 1.8 MB
  • Lalu mari kita lakukan pendaftaran online di sini, petunjuk pengisiannya di mari.
Setelah selesai melakukan pendaftaran online, kita akan mendapatkan surat tanda terima pra permohonan, yang nantinya harus diprint dan dibawa ke kantor imigrasi yang kita pilih untuk menerbitkan paspornya. Gw pilih Kantor Imigrasi Jakarta Selatan dengan pertimbangan, gw berdomisili di Jakarta Selatan. Tapi ternyata sekarang, karena semuanya serba online, bisa dilakukan di mana saja.


Di hari yang telah ditentukan, berangkat lah gw ke Kantor Imigrasi Jakarta Selatan dengan naek Bis Transjakarta Koridor 6. Posisinya persis di sebelah Halte Imigrasi.

Yang harus diperhatikan di sini :
  • kamu harus membawa ulang dokumen yang telah kamu upload kemarin ke web imigrasi, dokumen asli dan fotokopi dalam bentuk A4 *jangan dipotong.
  • jangan pakai baju putih, dilarang pakai baju warna putih saat pemotretan untuk paspor nanti
  • usahakan datang sepagi mungkin untuk menentukan nomer antrian, di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan ini dari jam 6an udah pada ngumpul kayanya, gw sampai sana jam setengah 8 itu udah dapet nomer antrian lima puluhan.  
  • bawa uang 255 ribu rupiah untuk jenis paspor biasa atau 655 ribu untuk e-passport. 
  • bawa sesuatu untuk menemani kamu menunggu panggilan nomer antrian
 ~ denah ruangannya kira-kira seperti ini ~

Masuk ke dalam langsung menuju ke lantai dua, tempat mengurus permohonan paspor. Nanti kamu akan bertemu petugas imigrasi yang akan memberikan nomer antrian. Percakapan yang terjadi di sini biasanya seputar ini :

P : Mau bikin passport untuk siapa? 
G : Untuk sendiri pak
P : Online atau manual?
G : Online pak *sambil memperlihatkan surat tanda terima pra pendaftaran
P : Bawa dokumen asli
G: Bawa pak *kasih liat dokumen asli lainnya
P : *akan memberikan map warna kuning "GRATIS"dan dua nomer antrian. (untuk pengesahan kelengkapan dokumen dan untuk wawancara plus photo sekalian

Loh kenapa orang yang sana dapat formulir berlembar-lembar. Kenapa gw cuma dapet map doang? Nah di sini letak keuntungan mengurus pendaftaran online.
  • Kamu ga perlu lagi mengurus formulir pendaftaran yang berlembar-lembar itu.  Kan udah dilakukan waktu melakukan pendaftaran online.
  • Kamu ga perlu nunggu 2 hari kemudian untuk datang lagi melakukan proses wawancara dan photo, kamu bisa melakukannya di hari itu juga. Enak kan?
Nah kalau kamu ternyata udah fotokopi tapi ukurannya bukan A4, tenang jangan khawatir, di lantai yang sama ada koperasi yang siap melayani jasa fotokopi, cukup 200 rupiah per lembar.

Setelah fotokopi, dokumen dimasukan ke dalam map, nah sekarang saatnya mencari spot untuk duduk manis menunggu dipanggil untuk diperiksa kelengkapan dokumen.

Kalau proses ini berhasil dilalui, nanti kamu akan disuruh bayar biaya pembuatan paspor ke kasir. Antri lagi, kali ini gunakan nomer antrian untuk wawancara+photo, nomer antriannya jangan dituker ya teman, udah tergandeng dengan nomer kelengkapan dokumennya.

Setelah bayar pindah duduk antrian ke tempat wawancara dan photo. Jangan sampai kelewat antrian di sini, nanti wawancaranya di ruang akuarium gitu yang dikunci petugasnya, jadi ga bisa sembarangan keluar masuk ruangan wawancara plus photo itu.

Kalau semua sudah selesai, pulang, balik 3 hari lagi untuk ambil paspor kamu *kalau diapprove. Sistemnya sendiri cukup bagus, calo pun tidak terlihat gunanya di sini. Jadi jangan ragu, mari kita urus sendiri. 

note : paspor gw ditolak, permohonannya untuk membuat paspor baru, ternyata paspor lama gw belum dihapus, jadi double nomernya. Salah satu alesan gw berpikir lebih mudah bikin baru, karena passport lama gw itu dikeluarkan oleh Imigrasi Batam. Kan gimana gitu ya, kalau harus disuruh perpanjang di sana. Tapi katanya karena online, kamu bisa bikin paspor di mana saja. Jadi ya intinya harus diulang lagi proses pembuatannya. Sigh, yeah gw tau ini salah gw. Jangan melakukan hal yang sama seperti gw ya teman ^^

3 comments:

Anonymous said...

berguna banget nih infonya non...
:)

geblek said...

Mau buang keringat dimana kak ?

Dria said...

@anonymous : maacih *kedip
@geblek : mau nemuin totoro, jok